WNI di Queensland Lega, Siklon Alfred Tak Seburuk Dugaan
25/05/2025
Kecemasan sempat menyelimuti Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Queensland, Australia, menyusul ancaman Siklon Tropis Alfred. Biro Meteorologi Australia (BOM) telah mengeluarkan peringatan dini dan memprediksi dampak yang signifikan. Namun, setelah siklon berlalu, banyak WNI yang merasa lega karena dampaknya tidak separah yang dibayangkan, meskipun kewaspadaan tetap menjadi prioritas.
Siklon Alfred memang membawa angin kencang dan hujan lebat, memicu banjir di beberapa area serta menyebabkan pemadaman listrik bagi ribuan warga di Queensland dan New South Wales. Bandara ditutup, sekolah diliburkan, dan transportasi umum ditangguhkan sebagai langkah antisipasi. Situasi ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi seluruh penduduk, termasuk diaspora Indonesia.
Rosalia, salah seorang WNI yang tinggal di Brisbane, mengungkapkan rasa leganya. Ia mengatakan bahwa angin yang berhembus tidak separah prediksi awal yang sempat mencapai 100 kilometer per jam. “Kita over expectation,” ujarnya. Namun, kekhawatiran terbesar baginya adalah hujan yang tidak berhenti, yang berpotensi menyebabkan banjir.
WNI lainnya, Nadya Nofita yang tinggal di Wellington Point, daerah pesisir Redland, juga merasakan hal serupa. Menurutnya, siklon Alfred yang menghantam rumahnya “tidak separah” yang dibayangkan. Ini menunjukkan bahwa persiapan dan mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah setempat serta kesadaran masyarakat telah membantu mengurangi dampak terburuk.
Meskipun dampak langsung dari angin siklon tidak terlalu parah, kekhawatiran pasca-siklon tetap ada. Nadya mengungkapkan kekhawatirannya akan jalanan yang terputus, air tercemar, dan pemadaman listrik yang berkepanjangan. Pengalaman banjir besar di tahun 2022 menjadi pelajaran berharga bagi banyak WNI untuk lebih siap.
Persiapan WNI menghadapi siklon ini juga patut dicontoh. Banyak yang telah menyiapkan stok makanan, air bersih, obat-obatan, hingga generator listrik. Komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) atau Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) juga terus dipantau untuk mendapatkan informasi terbaru dan arahan.
Keberhasilan dalam menghadapi Siklon Alfred dengan dampak yang relatif minim ini menunjukkan pentingnya sistem peringatan dini yang efektif dan kesadaran masyarakat akan bencana. WNI di Queensland tetap menjaga kewaspadaan, karena sisa-sisa siklon masih dapat membawa hujan lebat dan badai petir di beberapa wilayah.