PMI Medan: Penyediaan Shelter dan Hunian Sementara Korban Bencana Alam
28/10/2025
PMI Kota Medan memfokuskan programnya pada penyediaan shelter yang layak bagi korban bencana alam. Mendirikan hunian sementara yang aman adalah langkah krusial dalam tahap tanggap darurat. Shelter yang memadai memastikan korban terlindungi dari cuaca buruk dan memiliki tempat istirahat.
Tim PMI Medan dilatih untuk mendirikan shelter darurat dengan cepat dan efisien. Mereka menggunakan tenda keluarga yang kokoh dan mudah dipasang. Lokasi shelter dipilih berdasarkan kriteria keamanan dari potensi bencana susulan dan akses ke fasilitas umum. Perencanaan tata letak dilakukan secara cermat.
Standar minimum shelter yang ditetapkan PMI mencakup air bersih dan sanitasi layak. Di setiap lokasi shelter, PMI memasang fasilitas MCK komunal dan mendistribusikan hygiene kits. Hal ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular di area pengungsian yang padat.
Selain tenda, PMI juga memfasilitasi pembangunan hunian sementara yang lebih permanen. Hunian ini dirancang untuk memberikan kenyamanan lebih selama masa rehabilitasi yang panjang. Desain hunian sementara ini disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan iklim di sekitar Medan.
PMI memastikan bahwa setiap shelter juga berfungsi sebagai pusat kegiatan psikososial. Ruang bersama didirikan agar korban dapat berinteraksi dan saling mendukung. Dukungan emosional dan trauma healing sama pentingnya dengan penyediaan fisik shelter.
Relawan PMI yang bertugas di lokasi shelter telah dibekali teknik manajemen pengungsian. Mereka bertugas menjaga ketertiban, mengelola distribusi bantuan, dan menyelesaikan konflik antar korban. Keterampilan interpersonal yang baik sangat dibutuhkan di lingkungan yang penuh tekanan.
Salah satu tantangan adalah mengatasi kebutuhan spesifik di setiap shelter. PMI melakukan pendataan rutin untuk memastikan lansia, ibu hamil, dan anak-anak mendapatkan perhatian khusus. Distribusi makanan dan obat-obatan disesuaikan dengan kerentanan setiap kelompok.
Komitmen PMI Medan adalah mengembangkan sistem shelter yang terintegrasi dengan pemulihan komunitas. Shelter tidak hanya menjadi tempat tinggal sementara. Diharapkan lokasi ini juga menjadi basis pembentukan kembali kehidupan sosial dan ekonomi para korban.
