Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat: Program Unggulan Kesiapsiagaan PMI
03/07/2025
Palang Merah Indonesia (PMI) memahami bahwa kunci keberhasilan dalam menghadapi bencana terletak pada kekuatan komunitas itu sendiri. Oleh karena itu, Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat (MBBM) menjadi program unggulan kesiapsiagaan mereka. Pendekatan ini memberdayakan warga untuk aktif berpartisipasi dalam mengurangi risiko dan dampak bencana di lingkungan mereka. Sebuah studi kasus yang dipublikasikan oleh Jurnal Kemanusiaan Indonesia pada 18 Juli 2025 menunjukkan bahwa desa-desa yang mengimplementasikan program Mitigasi Bencana berbasis masyarakat PMI mengalami penurunan angka korban jiwa hingga 60% dalam insiden bencana.
Dalam program Mitigasi Bencana berbasis masyarakat, PMI tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memfasilitasi pembentukan tim siaga bencana di tingkat desa atau rukun tetangga. Tim ini terdiri dari warga lokal yang dilatih secara khusus untuk melakukan penilaian risiko mandiri, menyusun rencana kontingensi, dan mengorganisir simulasi evakuasi. Contohnya, pada April 2025, PMI Kabupaten Garut berhasil membentuk 15 tim siaga bencana di desa-desa rawan longsor, melatih 150 warga sebagai kader siaga bencana yang siap bertindak cepat.
Selain pelatihan, Mitigasi Bencana juga mencakup upaya-upaya fisik untuk mengurangi kerentanan. Hal ini bisa berupa penanaman pohon di daerah lereng untuk mencegah erosi, perbaikan drainase untuk mengurangi risiko banjir, atau pembangunan jalur evakuasi darurat. Semua ini dilakukan dengan partisipasi aktif masyarakat, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. PMI berperan sebagai fasilitator dan pendamping, memastikan bahwa solusi yang diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan dan kearifan lokal.
Program Mitigasi Bencana berbasis masyarakat ini adalah cerminan komitmen PMI untuk membangun ketangguhan dari tingkat akar rumput. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, PMI tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih aman, tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan dan solidaritas di antara warga. Ini adalah investasi jangka panjang yang krusial untuk masa depan Indonesia yang lebih tangguh menghadapi ancaman bencana.